Saturday, May 11, 2013

PONDASI DALAM


Pondasi Dalam adalah jenis pondasi dalam Teknik Pondasi yang dibedakan dengan pondasi dangkal dari segi kedalaman masuknya ke dalam tanah. Ada sejumlah alasan mengapa para ahli geoteknik menyarankan pondasi dalam alih-alih pondasi dangkal, tapi beberapa sebab umum digunakannya pondasi dalam ialah karena besarnya beban rancang, tanah yang jelek pada kedalaman yang dangkal, atau beberapa alasan terkait dengan situasi (lokasi didirikannya bangunan), semisal batasan kepemilikan.
Istilah-istilah yang sering digunakan untuk mendeskripsikan berbagai jenis pondasi

Arsitektur Renaisans



Kali ini saya posting sedikit mengenai bangunan - bangunan Renaisans yang mengagumkan. semoga bermanfaat !


           





Konsep dari Renaissance, yang bertujuan untuk mencapai kelahiran kembali atau re-penciptaan budaya Klasik kuno, berasal dari Florence di abad ke-15 awal dan dari situ menyebar hampir ke seluruh semenanjung Italia, bentuk-bentuk klasik dan ornamen dalam arsitektur renaisans, seperti lengkungan kolom, terowongan berbentuk kubah, dan kubah bersumber dari Peninggalan – peninggalan tulisan vitruvius  pada reruntuhan bangunan kuno menjadi sumber pengetahuan arsitektur ini. Hal ini mendorong kebangkitan naturalisme, banyak terlihat lukisan dan patung di Italia pada abad itu yang  pada akhir abad ke-16 gaya baru ini merasuki hampir seluruh Eropa, secara bertahap menggantikan gaya Gothic akhir Abad Pertengahan.

Friday, May 10, 2013

Friday, March 22, 2013

Resume Buku Media Pengajaran Karangan Dr. Nana Sudjana & Drs. Ahmad Rivai

Berikut adalah Resume dari Buku Media Pengajaran Karangan Dr. Nana Sudjana & Drs. Ahmad Rivai. Penerbit Sinar Baru Algesindo. Semoga bermanfaat !



BAB I
PENGGUNAAN MEDIA PENGAJARAN DALAM PROSES BELAJAR – MENGAJAR
1.       Nilai dan Manfaat Media Pengajaran



Alasan pertama berkenaan dengan manfaat media pengajran dalam proses belajar siswa antara lain:
a.       Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar
b.      Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh para siswa, dan memungkinkan siswa menguasai tujuan pengajaran lebih baik.
c.       Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata – mata komunikasi verbal melalui penuturan kata  kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan  guru tidak kehabisan tenaga, apalagi bila guru mengajar untuk setiap jam pelajaran.
d.      Siswa lebih banyak melakukan kegatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktifitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan dan lain lain.
2.       Jenis dan Kriteria Memilih Media Pengajaran
Dalam memilih media untuk kepentingan pengajaran sebaiknya memperhatikan kriteria – kriteria sebagai berikut:
a.       Ketepatannya dengan tujuan pengajaran, artinya media pengajaran dipilih atas dasar tujuan – tujuan instruksional yang telah ditetapkan.
b.      Dukungan terhadap isi bahan pelajaran artinya bahan pelajaran yang sifatnya fakta, prinsip, konsep dan generalisasi sangat memerlukan bantuan media agar lebih mudah dipahami siswa.
c.       Kemudahan memperoleh media, artinya media yang diperlukan mudah diperoleh.
d.      Keterampilan guru dalam menggunakannya, apapun jenis media yang diperlukan syarat utama adalah guru dapat menggunakannya dalam proses pengajaran.
e.      Tersedia waktu untuk menggunakannya, sehingga media tersebut dapat bermanfaat bagi siswa selama pengajaran berlangsung.
f.        Sesuai dengan taraf berpikir siswa, memilih media untuk pendidikan dan pengajaran harus sesuai dengan taraf berpikir siswa, sehingga makna yang dikandung di dalamnya dapat dipahami oleh para siswa.



BAB II
KETERBACAAN VISUAL SEBAGAI DASAR MEDIA PENDIDIKAN



Dari hasil penelitian Seth Spaulding tentang bagaimana siswa belajar melalui gambar – gambar, dapat disimpulkan sebagai berikut.
a.       ilustrasi gambar merupakan perangkat pengajaran yang dapat menarik minat belajar siswa secara efektif.
b.      Ilustrasi gambar merupakan perangkat tingkat abstrak yang dapat ditafsirkan berdasarkan pengalaman di masa lalu, melalui penafsiran kata – kata.
c.       Ilustrasi gambar membantu para siswa membaca buku pelajaran terutama dalam menafsirkan dan mengingat – ingat isi materi teks yang menyertainya.
d.      Dalam booklet, pada umumnya anak – anak lebih menyukai setengah atau satu halaman penuh bergambar, disertai beberapa petunjuk yang jelas.
e.      Ilustrasi gambar isinya harus dikaitkan dengan kehidupan nyata, agar minat para siswa menjadi efektif.
f.        Ilustrasi gambar isinya hendaknya di tata sedemikian rupa sehingga tidak bertentangan dengan gerakan mata pengamat, dan bagian – bagian yang paling penting dari ilustrasi itu harus dipusatkan di bagian sebelah kiri atas medan gambar.

Mengamati pesan visual
Dalam hubungan ini, ada dua cara untuk menetukan apa yang diperhatikan siswa dari pesan – pesan visual yang mereka lihat.
Pertama, membuat kesimpulan berdasarkan apa yang dipelajari siswa dari materi gambar. Menurut para ahli ilmujiwa perilaku, cara mengamati dan apa yang diceritakan kembali oleh seseorang tentang materi gambar harus benar  benar diperhatikan karena hal itu amat penting bagi guru sebagai bahan masukan apakah siswa – siswanya memahami bahan pelajaran.
Kedua, tentukan pola gerakan – gerakan pengamatan, waktu siswa mengamati materi gambar yang serupa. Dalam hal ini tidaklah penting bagaimana reaksi siswa sewaktu mengamati materi gambar sebab yang yang lebih utama adalah apakah persepsi siswa terhadap materi gambar itu efisien, efektif atau tidak. Bisa saja para siswa itu sewaktu mengamati materi gambar dikacaukan oleh tanda – tanda, isyarat yang tidak relevan dengan isi pelajaran yang terkandung pada materi gambar.



BAB III
MEDIA GRAFIS (GRAFIKA)


1.       Bagan
a.       Bagan pohon



Sesuai dengan namanya, bagan pohon dikembangkan dari dasar yang terdiri atas beberapa akar menuju batang tunggal. Kemudian cabang – cabang pohon tersebut menggambarkan perkembangan serta hubungan. Contonhnya adalah bagan silsilah.
b.      Bagan alir
Merupakan kebalikan dari bagan pohon yang berfungsi untuk mempertunjukan bagaimana berbagai unsur penting dikombinasikan sehingga embentuk satu produksi dikenal sebagai bagan alir. Bagan tersebut dapapt dipakai untuk memperlihatkan, saling kebergantungan dari berbagai unsur.
c.       Bagan arus
Bagan yang biasa digunakan untuk menjelaskan suatu proses.
d.      Bagan tabel
Urutan hubungan seperti yang terdapat pada garis waktu atau tabel waktu dapat dipertunjukan pada bagan tabel. Satu nilai yang unik dari bagan tabel yaitu kemampuannya dalam menunjukkan hubungan.



2.       Diagram



Diagram adalah suatu gambaran sederhana yang dirancang untuk memperlihatkan hubungan timbal balik terutama dengan garis – garis. Bahkan diagram lebih unggul daripada bagan.
3.       Grafik
a.       Grafik garis
Grafik garis adalah yang paling tepat dari semua jenis grafik terutama dalam melukiskan kecenderungan – kecenderungan atau menghubungkan dua rangkaian data. Suatu grafik garis digunakan bila data berkelanjutan.
b.      Grafik batang
Grafik batang mungkin merupakan grafik paling sederhana. Panjangnya batang melukiskan besarnya persentase data. Grafik batang paling bermanfaat bilamana sejumlah nilai yang akan diperbandingkan relatif lebih sedikit, umumnya tidak lebih dari delapan atau enam jalur.
c.       Grafik lingkaran
Grafik lingkaran atau grafik piring adalah lingkaran sektor – sektor yang digunakan untuk menggambarkan bagian – bagian dari suatu keseluruhan. Grafik lingkaran paling tepat dibaca dari semua bentuk grafik bila dipakai untuk memperbandingkan bagian – bagian dari suatu keseluruhan.



4.       Poster


Pada prinsipnya poster merupakan gagasan yang dicetuskan dalam bentuk ilustrasi gambar yang disederhanakan yang diabuat dalam ukuran besar, bertujuan untuk menarik perhatian, membujuk atau memotivasi atau memperingatkan pada gagasan pokok, fakta atau peristiwa tertentu. Desain sebuah poster adalah merupakan perpaduan antara kesederhanaan dengan dinamika. Berbagai warna yang mencolok dan kontras seringkali dipakai dalam poster.
5.       Kartun
Kartun adalah penggambaran dalam bentuk lukisan atau karikatur tentang orang, gagasan atau situasi yang di desain untuk mempengaruhi opini masyarakat.
6.       Komik
Komik dapat didfinisikan sebagai suatu bentuk kartun yang mengungkapkan karakter dan memerankan suatu cerita dalam urutan yang erat dihubungkan dengan gambar dan dirancang untuk memberikan hiburan kepada para pembaca.





BAB IV
GAMBAR FOTOGRAFI





Keuntungan gambar fotografi

a.       Mudah dimanfaatkan dalam kegiatan belajar mengajar, karena praktis tanpa memperlukan perlengkapan apa – apa.
b.      Harga relatif murah.
c.       Gambar fotografi bisa dipergunakan dalam banyak hal, untuk berbagai jenjang pengajaran dan berbagai disiplin ilmu.
d.      Gambar fotografi dapat menerjemahkan konsep atau gagasan yang abstrak menjadi realistik.

Kelemahan
a.       Beberapa gambarnya sudah cukup memadai akan tetapi tidak cukup besar ukurannya bila dipergunakan untuk tujuan pengajaran kelompok besar, kecuali bilamana diproyeksikan melalui proyektor.
b.      Gambar fotografi adalah berdimensi dua, sehingga sukar untuk melukiskan bentuk sebenarnya yang berdimensi tiga.
c.       Gambar fotografi bagaimana pun indahnya tetap tidak memperlihatkan gerak seperti halnya gambar hidup. Namun demikianbeberapa gambar fotografi seri yang disusun secara berurutan dapat memebrikan kesan gerak dapat saja dicobakan, dengan maksud guna daya efektifitas proses belajar mengajar.




BAB V
MEDIA AUDIO



Manfaat media audio di dalam pengajaran terutama dirasakan benar dalam melatih berbag=hasa asing, music literary, belajar jarak jauh, dan paket belajar atau modul untuk tujuan belajar mandiri.
Ada beberapa keuntungan yang dapat duperoleh dari media ini, antara lain dalam hal melatih daya ingat dan mengungkapkan kembali gagasan cerita yang telah disimak. Melatih diri dalam memisahkan informasi yang relevan dari yang tak relevan, serta dapat pula melatih daya analisis.
Dalam pada itu, ada beberapa kelemahan dari media ini antara lain media audio dalam penggunaannya perlu latihan khusus, diperlukan juga oembendaharaan kata – kata bagi para pendengarnya untuk bisa memahami isi pesan yang disampaikannya, dalam hal – hal tertentu perlu dibantu dengan media visual, misalnya slides atau strips.

Review Buku Media Pengajaran Karangan Dr. Nana Sudjana & Drs. Ahmad Rivai


Dibawah ini adalah review salah satu buku sumber mata kuliah Media Pengajaran. Semoga bermanfaat ! :) 



1.         Identitas Buku
·         Judul Buku              : Media Pengajaran
·         Penerbit                  : PT. Sinar Baru Algesindo
·         Penulis                    : Dr. Nana Sudjana dan Drs. Ahmad Rivai
·         Halaman                 : 219 Halaman
·         Ukuran Buku          : 14,5 X 20,5 cm

2.         Judul Review               : Media Pengajaran
Upaya meningkatkan kualitas pendidikan menjadi tugas dan tanggung jawab guru. Karena gurulah yang membina para siswa di sekolah melalui proses kegiatan belajar mengajar. Namun mengupayakan peningkatan kualitas pendidikan ini bukanlah hal yang mudah.
Saat proses belajar – mengajar, guru akan mengambil alih seluruh kelas dan menjadi satu titik yang menjadi pusat pengendali keadaan belajar siswa. Ini adalah sebuah tantangan bagaimana agar siswa selalu tetap fokus dan tertarik, bersemangat dan antusias dalam mengikuti kegiatan belajar. Tidak heran, saat guru mengajar di kelas suasana kelas mulai tidak kondusif dan membosankan, siswa akan mengalihkan perhatian mereka pada hal lain seperti mengobrol dengan temannya, melamun, mencoret – coret buku catatan, dan sebagainya. Itu adalah realita yang sudah sering terjadi. Lalu bagaimanakah agar guru bisa mengurangi dan bahkan mencegah hal – hal yang telah disebutkan tadi terjadi?
Hal ini menjadi suatu topik yang perlu dikaji dan dibahas lebih lanjut. Karena dari masa ke masa hal ini akan terus terjadi. Dari pengkajian hal tersebut muncullah ide dan inovasi dalam proses belajar mengajar, yaitu dengan cara menginovasi gaya belajar dengan melibatkan media – media yang menunjang untuk kegiatan belajar. Media pengajaran ini dapat mempertinggi proses belajar siswa dalam pengajaran yang pada gilirannya diharapkan dapat mempertinggi hasil hasil belajar yang dicapainya.
Dalam bukunya Dr. Nana Sudjana dan Drs. Ahmad Rivai menjelaskan mengapa media pengajaran dapat mempertinggi proses belajara siswa, diantaranya:
a.    Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar;
b.    Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh para siswa, dan memungkinkan siswa menguasai tujuan pengajran lebih baik;
c.    Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata – mata komunikasi verbal melalui penuturan kata – kata dari guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi bila guru mengajar untuk setiap jam pelajaran;
d.    Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktifitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan dan lain – lain.
Dalam bukunya penulis menyampaikan penellitian yang dilakukan terhadap penggunaan media pengajaran dalam proses belajar mengajar sampai kepada kesimpulan, bahwa proses dan hasil belajar para siswa menunjukan perbedaan yang berarti antara pengajaran taanpa media dengan pengajaran menggunakan media. Oleh sebab itu penggunaan media pengajaran dalam proses pengajaran sangat dianjurkan untuk mempertinggi kualitas pengajaran.
Melalui bukunya penulis menyampaikan bahwa melalui media pengajaran diharapkan dapat mempertinggi kualitas proses belajar mengajar yang pada akhirnya dapat mempengaruhi kualitas hasil belajar siswa. Beberapa jenis media yang biasa digunakan dalam kegiatan pendidikan dan pengajaran dapat digolongkan menjadi media grafis , media proyeksi, media audio dan lingkungan sebagai media pengajaran.
Buku ini secara jelas menorehkan  tujuan ditulisnya buku ini yakni mencoba menjelaskan media pengajaran baik yang berkenaan dengan penggunaannya dalm proses belajar – mengajar maupun pembuatannya sepanjang dimungkinkan oleh para guru.
Selanjutnya terlepas dari itu semua tetap kepada bobot yang terkandung dalam buku ini bahwa buku ini memang pantas menjadi traffic light bagi para pendidik karena mengingat proses pembelajaran berjalan dengan samar seperti angin yang berhembus menggoyangkan pucuk pepohonan, mudah dilihat akan tetapi sangat sulit menagkalnya,  sehingga buku ini hadir ketangan pembaca sebagai penunjuk jalan, paling tidak pembaca dapat memperoleh gamabaran tentang metode pembelajaran yang lebih menarik  yang kerap kali dilakukan oleh para pendidik.